Batu: menyelami simbol kekuatan magis.
Batu adalah benda keras yang terbentuk dari berbagai unsur tanah yang terjadi bertahun-tahun. Kita tahu bahwa batu mempunyai kegunaan dalam kehidupan kita; katakanlah untuk fondasi rumah, untuk membangun tanggul air dan lain sebagainya. Itulah diantaranya fungsi batu bagi kehidupan kita.
Namun bagi masyarakat Deranuk (sub-suku Dayak Simpang), sebuah batu tidak hanya berguna tetapi juga ‘menolong’ mereka dalam praktek hidup. Batu yang saya maksudkan di sini adalah batu yang tidak berasal atau terbentuk dari endapan tanah yang mengeras, melainkan batu yang tidak diketahui terbentuk dari bahan apa saja, yang jelas modelnya keras seperti batu yang biasa kita lihat, ukurannya pada umumnya kecil, untuk beberapa kasus batu ini hanya dilihat oleh yang punya saja (kasat mata) dan berwarna hitam. Batu ini datang atau berasal dari hewan tertentu. Maka kami biasanya langsung menyimpulkan bahwa batu itu adalah ‘diri-yang-lain dari hewan tersebut’. Jika kita beruntung mendapatkan batu itu secara tiba-tiba (atau bisa juga melalui tirakatan), maka kita akan mendapat kekuatan extra, suatu kekuatan yang melampaui kekuatan manusia biasa. Di bawah ini contoh dari batu ajaib itu;
batu pelanduk.
Pelanduk adalah bahasa kami (Deranuk dan sekitarnya) untuk menyebut kancil. Kita tahu bahwa kancil dalam dongeng-dongeng klasik selalu merupakan representasi dari dia yang cerdik, pandai, berlari kencang walaupun kecil. Nah, kami langsung menyimpulkan bawa orang yang mempunyai batu pelanduk pasti cerdik, pandai dan berlari kencang. Jadi demikian seterusnya cara kami menginterpretasikan batu-batu itu; kalau batu cacak (cicak) berarti orang itu pandai menangkap, katakanlah menangkap bola dan lengket, cocok jadi kipper, jadi pemanjat tebing; kalau batu tupai berarti dia pandai melompat dan meloncat, cocok untuk seorang atlit lompat galah dan loncat jauh. Bersambung……………………………………………………………………………!!!!!.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar